Resume Kuliah Kapita Selekta Minggu ke-12

Pemateri: Yos Ginting (Director & Member of the board PT HM Sampoerna Tbk.)

Tanggal : 22 November 2013

 

How to Succeed in The Era of Globalization

“Latar belakang akademis seseorang tidak menjamin dimana orang tersebut ditempatkan dalam pekerjaannya, tidak mencerminkan bagaimana perusahaan menginginkan kontribusi dari orang tersebut.” Kalimat ini saya dapatkan ketika mengikuti kelas Kapita Selekta Teknik Fisika jumat lalu. Pembicara kali ini, pak Yos, merupakan salah satu orang yang memegang prinsip bahwa peningkatan kompleksitas suatu masalah,  hanya dapat diimbangi/diselesaikan oleh kenaikan “kapasitas” seseorang. Apa yang dimaksud kapasitas dalam hal ini?

Jadi , suatu permasalahan, terutama di dunia kerja, justru memerlukan penyelesaian dari orang yang memiliki kapasitas untuk menyelesaikan hal tersebut. Kapasitas yang dimaksud disini bukan ditentukan berdasarkan jurusan yang dipilih saat menuntut ilmu. Salah satu contoh di dunia kerja, seseorang yang bukan lulusan manajemen dapat menempati posisi sebagai manager. Hal ini dikarenakan kapasitas yang dimiliki orang tersebut mampu menempatkannya pada posisi itu. Pak Yos termasuk salah satu orang yang mengalami hal tersebut. Dengan basic ilmu Kimia murni, saat ini beliau dipercaya menjadi salah satu direktur di PT HM Sampoerna Tbk.

Isu yang banyak muncul saat ini adalah: Ada banyak perusahaan yang merasa sulit mendapatkan pekerja, namun banyak pula job seeker yang merasa sulit mendapatkan pekerjaan. Banyak perusahaan yang memerlukan orang untuk mengisi posisi penting, namun banyak orang yang kesulitan untuk mendapatkan posisi penting di perusahaan.

Jadi hal yang seharusnya kita temukan jawabannya adalah:

  • Apa yang sebenarnya dicari oleh perusahaan?
  • Seberapa besar kita dipandang oleh perusahaan?

Sebuah perusahaan merekrut karyawan dikarenakan perusahaan memiliki target yang ingin dicapai. Dalam pencapaian target tersebut, akan lebih mudah jika dilakukan bersama dalam sebuah organisasi. Sedangkan setiap organisasi pasti memerlukan orang untuk meraih peluang yang ada atau menyelesaikan problem yang muncul. Untuk melakukan tugas tersebut, diperlukan orang-orang dengan kapasitas yang memadai.

Setiap orang memiliki limit kapasitas. Kapasitas tersebut merupakan gift atau bawaan yang dimiliki seseorang, namun juga dapat dikembangkan seiring bertambahnya pengetahuan kita. Selain kapasitas, kunci kesuksesan seseorang ada pada kemampuannya beradaptasi. Kemampuan adaptasi seseorang terkadang merupakan bawaan, namun terkadang juga menjadi sebuah pilihan. Oleh sebab itu, kita sebagai orang yang paling mengerti diri kita, seharusnya mampu menyiapkan diri kita untuk dapat dipandang lebih oleh perusahaan. Setiap penawaran dari seseorang berarti kepercayaan dari orang tersebut bahwa kita mampu melaksanakan tugas yang diberikan. Untuk itu, kita harus siap menangkap peluang apapun yang menghampiri kita. “Its not my expertise, but I will give it a try. I know where is my limit”. Namun jangan sekali-kali melakukan sesuatu di luar batas kemampuan kita karena hasilnya tidak akan baik.

 

Safety Control Instrument dan Process Control Instrument pada Separator

PENDAHULUAN

Minyak yang dihasilkan dari proses pengeboran merupakan campuran dari minyak mentah, gas, dan air yang mengandung lumpur. Untuk itu diperlukan proses pemisahan minyak kotor tersebut menjadi produk-produk yang siap diolah lebih lanjut. Proses ini dilakukan dengan menggunakan separator. Separator memisahkan zat berdasarkan fasa zat tersebut. Dalam prosesnya, diperlukan beberapa pengontrolan agar dihasilkan proses pemisahan yang lebih baik. Beberapa variabel kontrol yang digunakan adalah flow, tekanan, temperatur, dan level.

 

TEORI DASAR

Separator adalah perangkat pemisah yang memanfaatkan gaya gravitasi. Desain pemisah didasarkan pada perbedaan berat jenis zat dan fasanya. Separator berupa tabung bertekanan yang mempunyai tipe berdasarkan bentuk dan fasa hasil pemisahannya. Berdasarkan bentuknya, separator memiliki tiga tipe yaitu :

  1. Separator tegak / vertikal

Digunakan untuk memisahkan fluida yang mempunyai GLR rendah dan/atau kadar padatan tinggi. Separator ini mempunyal kapasitas cairan dan gas yang besar.

 

  1. Separator datar / horizontal

Merupakan separator yang bentuknya memanjang kesamping. Fluida akan mengalir masuk menuju inlet, menabrak penghalang bersudut, kemudian mengenai kerangka separator.

  1. Separator bulat / spherical, didesain untuk mengoptimalkan penggunaan semua metode pemisahan gas dan cairan seperti pengendapan gravitasi, penurunan kecepatan, gaya sentrifugal dan kontak permukaan.

 

Berdasarkan fasa hasil pemisahanya jenis separator dibagi dua, yaitu:

  1. Separator dua fasa, mampu memisahkan fluida fasa gas dengan fasa cair pada suhu dan tekanan tertentu.
  2.  Separator tiga fasa, memisahkan minyak kotor menjadi fasa cairan yang memiliki berat jenis berbeda serta  fasa gas. Gas keluar dari valve bagian atas, fluida dengan berat jenis rendah dari tengah sedangkan fluida dengan berat jenis tinggi dari bawah.

 

PENGONTROLAN SEPARATOR

Masalah-masalah yang sering muncul pad proses ini antara lain:

  • Overpressure

Permasalahan ini disebabkan oleh tekanan gas yang melebihi batas kemampuan yang dapat ditampung tabung separator. Hal ini dapat diatasi dengan melepaskan gas ke flare.

  • Overflow

Kasus overflow dapat menyebabkan air yang akan dipisahkan dari minyak meluap dan tercampur kembali dengan minyak. Hal ini dapat diatasi dengan mengendalikan aliran masuk dan aliran keluar tabung separator.

  • Line Plugging

Jenis partikulat yang terbawa oleh minyak kotor dapat mengendap di pipa proses sehingga menyebabkan penyumbatan aliran. Hal ini diatasi dengan melakukan pembersihan rutin pipa.

Pengontrolan yang dilakukan pada proses pemisahan ini adalah pengaturan flow inlet dan outlet, level serta tekanan pada tabung separator. Pengontrolan dibagi menjadi safety control dan process control. Keduanya harus menggunakan sensor yang berbeda. Untuk safety control, digunakan transmitter (sensor) yang tidak memberikan sinyal langsung pada control valve dan umumnya menggunakan shut down valve. Sedangkan untuk proses kontrol, digunakan transmitter yang disambungkan pada process control valve. Berikut ini contoh skema P&ID Separator horizontal tiga fasa.Image

Gambar 1. Sistem control dan instrumentasi pada separator horizontal tiga fasa.

Variabel kontrol yang digunakan yaitu tekanan dan level. Tekanan dikendalikan dengan buka-tutup SDV-1, SDV-4, PCV-1, BDV-1. Sedangkan level dikendalikan dengan buka tutup SDV-1, LCV-1, SDV-3, SDV-2, LCV-2.

Safety Control

Logika berpikir yang digunakan untuk safety (Emergency Shut Down) control dijelaskan melalui tabel berikut ini:

Transmitter

LL

HH

PT-1

SDV-1, SDV-2, SDV-3, SDV-4

SDV-1, SDV-4, BDV (open)

LT-1

SDV-3

SDV-1

LT-2

SDV-2

SDV-1

 

Jika PT-1 HH, maka SDV-1 aktif dan menutup untuk menghentikan flow inlet. SDV-4 juga menutup untuk mengisolasi potensi bahaya agar tidak berlanjut ke proses selanjutnya. BDV-1 akan membuka agar gas terbuang ke flare. Jika PT-1 LL, maka seluruh valve inlet dan outlet akan menutup karena kondisi tersebut abnormal dan proses operasi tidak perlu dilanjutkan.

Untuk mengatasi LT-1 HH, maka SDV-1 akan menutup agar air tidak bercampur dengan hasil separasi minyak. Jika LT-1 LL, maka SDV-3 akan menutup dan proses dihentikan karena level minyak yang terlalu rendah.

Untuk kondisi LT-2 HH, SDV-1 akan menutup agar level tidak terus bertambah sehingga menyebabkan bercampurnya air ke hasil separasi minyak. Sedangkan jika LT-2 LL, maka SDV-2 akan menutup untuk mencegah terbawanya minyak ke dalam line air.

Process Control

Logika berpikir untuk process control dijelaskan pada tabel berikut:

Transmitter

Actuator

HH

LL

PT-2

PCV-1

Open

Close

LT-3

LCV-1

Open

Close

LT-4

LCV-2

open

Close

 

PT-2 pada kondisi HH memberi sinyal agar PCV 1 semakin membuka untuk membuang gas ke flare. Sedangkan pada kondisi LL, PCV-1 harus menutup untuk menaikkan kembali tekanan. PCV-1 memiliki karakter fail to open sehingga pada kondisi eror(tanpa sinyal), PCV-1 cenderung membuka.

LT-3 pada kondisi LL memerintahkan LCV-1 untuk menutup sedangkan pada kondisi HH memberikan perintah membuka. LCV-1 memiliki karakter fail-to-close sehingga LCV-1 cenderung menutup pada kondisi tanpa sinyal.

LT-4 membaca level antarmuka campuran antara minyak dan air. Pada kondisi HH, LCV-2 akan membuka sedangkan pada kondisi LL, LCV-2 akan menutup. LCV-2 memiliki karakter fail-to-close sehingga LCV-2 cenderung menutup jika tidak ada sinyal.

 

KESIMPULAN

Berdasarkan penjelasan mengenai separator diatas, dapat disimpulkan bahwa :

  1. Separator dapat digunakan untuk memisahkan campuran zat berdasarkan sifat berat jenis yang dimilikinya.
  2. Pengontrolan pada separator dibedakan menjadi safety control dan process control.

 

DAFTAR PUSTAKA

  1. Anggraini, Krisnina, 2013. Sistem Kontrol dan Instrumentasi pada Separator Minyak Mentah dan Air.
  2. API Spesification 12J. Spesification for Oil and Gas Separator. (seventh edition, October 1989)
  3. Arnold, Steward, 2008. Surface Production Operations. Design of Oil handling Sytems and Facilities. Oxford: Gulf Professional Publishing.
  4. Wayne D. Monnery & William Y. Svercek. Successfully Specify Three-Phase Separator. University of Calagary. (September 1994)

RESUME KULIAH KAPITA SELEKTA MINGGU KE-11

Pemateri: Riza Muhida ( TF 1989)

Tanggal : 15 November 2013

 

Photovoltaic

Kali ini kuliah kapita selekta diisi oleh pemateri yang melanjutkan karir yang berkaitan dengan topik tugas akhirnya. Pak Riza Muhida membuat pengontrolan solar sel agar mengikuti arah matahari untuk mendapatkan energi listrik yang optimum. Saat ini beliau berkecimpung dalam pengembangan photovoltaic di Indonesia.

Prinsip photovoltaic adalah memanfaatkan sumber energi matahari yangbersifat tak terbatas, bersih, dan ada dimanapun. Indonesia memiliki kemampuan memproduksi energi 4kWh/m2/hari. Cahaya matahari menginduksi lapisan semikonduktor sehingga membentuk pasangan elektron (N) san elektron hole(P). Penumpukan P dan N menyebabkan adanya beda potensial sehingga apabila sel photovoltaic disambungkan dengan beban, akan muncul arus listrik. Tiap modul photovoltaic terdiri dari banyak sel, dan setiap sel mengandung banyak lapisan semikonduktor. Hambatan dalam pengembangan photovoltaic adalah biaya yang cukup besar untuk produksi modul PV.

Jenis penggunaan PV dibagi menjadi tiga yaitu:

  • Stand Alone: disebut juga off grid karena penggunaannya langsung pada beban, tanpa integrasi dengan sumber listrik lainnya. Biasanya digunakan baterai dan pengontrol. Sistem ini baik digunakan untuk low load(<10kWp), biasanya untuk tempat terpencil yang tidak tersambung jaringan PLN.
  • Grid Connected: tanpa menggunakan baterai karena penggunaannya digabungkan dengan listrik PLN. Hasil energi dari PV dapat dijual ke PLN apabila terjadi kelebihan. Distributed grid connection adalah penggabungan listrik yang dilakukan di tiap-tiap rumah. Sedangkan Centralized Grid Connected adalah penggabungan listrik yang dilakukan oleh PLN secara terpusat.
  • Hybrid: penggabungan hasil PV dengan sumber energi alternatif lainnya seperti energi dari angin, gelombang, dan lain sebagainya untuk memenuhi kebutuhan listrik sepanjang tahun.

Faktor yang mempengaruhi keluaran energi PV:

  • Variasi cahaya matahari sepanjang tahun, ditentukan oleh rotasi dan revolusi bumi.
  • Geometri, bergantung pada sudut yang terkena matahari.
  • Jam puncak matahari, pada jam 10-14 siang.
  • Jenis solar cell yang memiliki efisiensi tinggi.
  • Temperatur, semakin tinggi temperatur, efisiensi makin menurun.
  • Shading, bayangan harus dihindarkan dari PV, dapat diatasi dengan bypass diode.

 

Resume Kuliah Kapita Selekta Minggu ke-10

Pemateri: Randi Bayu Prathama ( TF 2002)

Tanggal : 8 November 2013

BANKING INDUSTRY INSIGHT

Kuliah kapita selekta kali ini diisi oleh pemateri yang berkarir dalam bidang perbankan. Bang Randi, mulai berkecimpung dengan dunia keuangan saat menjadi pengurus HMFT bidang badan usaha kemudian meneruskan minatnya tersebut ketika kuliah S2 di MBA Prasetya Mulya. Hal yang paling mengejutkan baginya adalah ketika mengetahui bahwa 1/3 dari teman kuliahnya di MBA adalah orang berlatar belakang teknik. Menurut pengamatannya, orang teknik lebih mudah mempelajari finance.

Pada tahun 2009-2010, Bang Randi mengikuti management trainee di DBS, Development Bank of Singapore. Awal karirnya dimulai di DBS Bank sebagai investment specialist. Tugasnya adalah mengenali market dan memberi advice dalam investasi. Tahun 2012 beliau pindah ke Royal Bank of Scotland sebagai Senior manager (Treasury Sales).

Dunia perbankan merupakan jantung dari ekonomi suatu negara. Pada kasus krisis moneter hingga 1997, masyarakat menarik dananya secara massal dari bank sehingga bank banyak yang vacum. Saat itu, langkah awal yang dilakukan oleh pemerintah adalah injeksi dana untuk menggerakkan kembali kegiatan perbankan. Salah satu bank yang mendapat bantuan dari pemerintah adalah Bank Mandiri, yang dulunya merupakan gabungan dari beberapa bank. RBS juga pernah dibantu oleh pemerintah Inggris sehingga saat ini 80% kepemilikannya dikuasai oleh pemerintah Inggris.

Tipe Produk Bank:

• Deposito

• Corporate & Consumer Loan

• Credit Card

• Wealth Management

• Trade Financing, sebagai mediator dalam kegiatan ekspor-impor.

• Cash Management, membantu mengelola keuangan perusahaan seperti gaji karyawan.

• Treasury, mengelola perputaran uang bank dalam jumlah besar.

• Debt & Capital Market

 

Bank Revenue:

• Interest income, pendapatan yang berasal dari bunga transaksi.

• Fee income, pendapatan yang berasal dari biaya-biaya yang dikenakan untuk administrasi transaksi seperti biaya untuk cash management.

 

Pekerjaan dalam perbankan dibagi menjadi dua bagian yaitu Back Office dan Front Office.

Back Office: Human Resource, Legal, Compliance (menjaga kinerja bank agar tidak menyalahi aturan dari Bank Indonesia), Audit (menilai, mengawasi, dan melaporkan kinerja setiap pegawai bank) , Operations

Front Office: Consumer Banking(melayani nasabah retail), Corporate Banking(melayani nasabah berupa perusahaan besar), Treasury & Markets(mengelola perputaran uang dalam bank).

 

Treasury & Markets:

• Money market (Dealer, Asset Liability Management)

• Trader (FX, Swap, Option, Bond Trader)

• Sales (Corporate, Financial Institution Sales)

 

Jam kerja seorang Treasury sama seperti jam kerja pada umumnya yaitu 9 jam, namun resiko kerjanya sangat tinggi sehingga harus fokus. Yang disayangkan oleh seorang Treasury di kawasan asia adalah jam kerja marketnya yang tidak beririsan dengan market Amerika. Market yang paling menguntungkan adalah market eropa karena setengah jam kerjanya beririsan dengan Asia dan setengah sisanya dengan Amerika.